8 Kesalahan Umum yang Sering Terjadi Ketika Tes Mengemudi
tes mengemudi

Date

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

Percaya atau tidak, banyak orang gagal mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) saat tes mengemudi. Padahal, jika berkendara biasa, orang tersebut bisa dengan mudah menjalankan mobil.

Bisa mengendarai mobil barangkali menjadi impian banyak orang. Namun, kemampuan mengendarai mobil tentu tidak bisa dikuasai secara instan. Ada tes mengemudi yang wajib dilakukan sebelum mendapatkan izin yang legal.

Lantas, apa yang harus dilakukan agar bisa mengendarai mobil? Yang pasti adalah belajar mengemudi. Selain bisa belajar dari kerabat, ketersediaan jasa kursus mengemudi bisa dimanfaatkan untuk belajar mengemudi.

Nah, pengemudi pemula atau yang sedang belajar mengemudi biasanya melakukan kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan. Apa saja itu? Yuk, intip dari ulasan berikut agar kamu bisa terhindar dari melakukan kesalahan yang sama.

1. Posisi Duduk Tidak Benar

Seringkali disepelekan saat tes mengemudi, posisi duduk sebenarnya sangat berpengaruh terhadap cara mengemudi, tentu juga berhubungan dengan keselamatan Anda. Atur posisi duduk senyaman mungkin. Jangan terlalu dekat ataupun terlalu jauh sehingga Anda dapat mengontrol kemudi dengan benar. Posisi duduk yang terlalu dekat dengan setir justru dapat meminimalkan pandanganmu. Jangan juga duduk terlalu jauh dari kemudi karena bisa membuat Anda kesulitan merespons situasi darurat dengan baik dan benar.

2. Kurang Konsentrasi

tes mengemudi-2

Mengendarai mobil bisa dibilang tidak semudah yang dibayangkan atau yang dilihat. Bagi seorang pengendara pemula, mengemudi mungkin cukup menguras mental. Bagaimana tidak, seorang pengendara, misalnya, harus dapat memperhitungkan panjang dan lebar bodi mobil yang dikendarainya sehingga tidak keluar lajur atau menyenggol benda lainnya.

Pengendara pemula atau saat tes mengemudi biasanya sulit berkonsentrasi pada berbagai macam hal yang perlu diperhatikan pada saat mengemudi. Misalnya, pengemudi pemula terlalu fokus pada menginjak gas dan memperhatikan bagian depan sehingga lupa mengecek kondisi di sekitar.

3. Berhenti Mendadak

Berhenti mendadak merupakan kesalahan umum yang lazim dilakukan oleh pengendara pemula atau yang sedang belajar mengemudi. Belajar mengemudi tentu saja tidak semudah melihat orang yang sedang berkendara.

Bagi pemula, ketika sudah duduk di belakang kemudi, banyak hal yang harus diperhatikan. Salah-salah mengambil keputusan antara melepas kopling dan menginjak gas bisa berakibat mobil yang tengah kamu kendarai berhenti mendadak.

Jika kamu belajar dengan mobil khusus dari jasa kursus mengemudi, tentu pengendara lain akan menjaga jarak aman dengan mobilmu. Namun, ketika berhenti mendadak tidak bisa kamu hindari, sedikit-banyaknya hal tersebut akan mempengaruhi laju kendaraan di belakangmu.

4. Menekan Pedal Gas dan Rem Secara Bersamaan

tes mengemudi-3

Kebiasaan menekan pedal gas dan rem secara bersamaan justru akan membuang percuma tenaga mobil. Hal ini sering dilakukan oleh para pengemudi mobil bertransmisi otomatis saat pengereman. Namun, sebaiknya pengereman dilakukan dengan cara bergantian menekan pedal gas dan rem agar tenaga mobil tidak terbuang percuma.

5. Susah Parkir

Memarkirkan mobil menjadi permasalahan bagi rata-rata pengendara pemula, baik itu parkir paralel maupun parkir serong. Karena itu, memarkirkan mobil menjadi salah satu materi wajib ketika mengikuti kursus mengemudi.

Memarkirkan mobil secara tepat memang tidak dapat dikuasai dalam waktu yang cepat. Perlu waktu dan latihan agar menemukan feeling yang pas sehingga posisi mobil tidak salah saat di parkiran.

6. Lalai Lihat Spion

tes mengemudi-6

Hal ini mungkin terdengar sepele. Namun, tidak sedikit pengendara pemula yang alpa memeriksa bagian yang satu ini tatkala akan berkendara. Sebab, bisa saja setelan kaca spionmu berbeda dengan pengemudi sebelumnya yang mengendarai mobil yang sama.

Kaca spion sangat penting untuk memperhatikan keadaan di sekitar ketika tengah mengemudi. Sebelum berpindah lajur, misalnya, kaca spion bisa menjadi mata ketiga untuk membuat keputusan yang tepat kapan harus melakukan pergerakan.

7. Lupa Memberi Sinyal

tes mengemudi-5

Pentingnya memberi sinyal setiap akan melakukan pergerakan tidak boleh diremehkan. Salah atau lupa memberikan sinyal ketika akan melakukan perpindahan lajur, misalnya, bisa berakibat fatal di tengah kondisi jalanan yang padat.

Pengemudi pemula biasaya masih belum terbiasa membagi konsentrasi. Saat akan berbelok, misalnya, pengemudi pemula akan fokus untuk menempatkan mobil ke arah yang tepat sehingga bukan tidak mungkin melambat secara tiba-tiba dan lupa memberikan sinyal.

Meski tergolong kesalahan yang umum bagi pemula, menyalakan sinyal tetap perlu menjadi perhatian agar tidak menjadi kebiasaan.

–> Honda HR-V vs Honda Vezel: Serupa Namun Tak Sama

8. Tidak Memahami Rambu Lalu Lintas

tes mengemudi-4

Selain lampu merah, ada puluhan tanda rambu lalu lintas lain yang dipasang tersebar di jalan raya? Rambu-rambu tersebut bukanlah pajangan, melainkan harus dipahami dan dipatuhi.

Sayangnya, pengemudi pemula cenderung kurang memahami peraturan lalu lintas dengan baik. Misalnya membedakan rambu peringatan, rambu larangan, rambu perintah, juga rambu petunjuk. Sambil belajar mengemudikan mobil dengan baik dan benar, ada baiknya Anda juga belajar rambu lalu lintas, khususnya di jalan yang sering Anda lalui.

–> Temukan berbagai produk yang Anda inginkan saat ini di Jualo.com secara GRATIS

More
articles