Tips Membeli Rumah Pertama untuk Milenial dan Keluarga Muda
tips membeli rumah

Date

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

Buat milenial atau keluarga muda, rasa gugup atau bingung saat membeli rumah adalah hal yang wajar. Oleh karenanya, kami sajikan tips membeli rumah pertama untuk Anda

Membeli rumah merupakan hal yang besar dan terbilang berat, apalagi jika pengalaman ini menjadi yang pertama bagi Anda. Selain beragam aspek yang peril dipertimbangkan. Proses beli rumah juga terbilang cukup rumit, seperti beragam persyaratan yang wajib dipenuhi. Berikut Jualo akan memandu Anda lewat tips membeli rumah pertama.

1. Rencanakan budget

Tips membeli rumah yang pertama tentunya soal budget. Pasalnya, harga rumah yang mahal membutuhkan dana yang tidak sedikit. Oleh karenanya, kita perlu merencanakan terlebih dahulu budget maupun batas kemampuan bayar masing-masing.

tips membeli rumah-4

Hal ini dilakukan agar keputusan membeli rumah tidak membebani kondisi finansial untuk memenuhi kebutuhan pokok, maupun kebutuhan lain yang sebelumnya sudah ada. Sebagai informasi, bank biasanya mensyaratkan angsuran KPR per bulan maksimal sebesar 30% dari penghasilan bersih pribadi maupun gabungan antara suami dan istri. Ini bisa kamu jadikan patokan untuk batas kemampuan bayarmu, dengan catatan Anda maupun pasangan tidak memiliki hutang lain.

2. Kenali sistem pembayaran

tips membeli rumah-5

Tips membeli rumah selanjutnya adalah soal cara pembayaran karena Anda perlu mengenali seluk beluknya. Hal ini menjadi penting, agar Anda paham akan biaya serta komitmen apa saja yang diperlukan dalam membeli rumah. Sebagai bukti keseriusan, terdapat 2 macam biaya yang perlu dibayarkan, diantaranya:

  1. Booking fee: merupakan pembayaran dalam bentuk sejumlah uang sebagai komitmen memesan unit properti tertentu. Untuk besaran biayanya, booking fee tidak memiliki patokan pasti, dan berbeda-beda di tiap jenis hunian maupun pengembang properti.
  2. Uang Tanda Jadi atau Down Payment (DP): sama halnya dengan booking fee, DP merupakan wujud dari bukti keseriusan pemesanan rumah yang diinginkan. Selain itu DP juga digunakan untuk mengikat harga yang sebelumnya sudah disetujui antara penjual dan pembeli properti. Untuk besaran biayanya bervariasi, pada umumnya mulai dari 10%, tergantung promo yang sedang berlangsung dari bank ataupun pengembang properti. Agar tidak terbebani DP, Anda dapat memilih bank atau pengembang properti yang mempunyai program keringanan kredit pembelian rumah.

Selain bukti keseriusan, terdapat juga 3 pilihan cara bayar properti yang berlaku di Indonesia, berikut perbedaannya:

  • Kredit Pemilikan Rakyat (KPR): merupakan produk pembiayaan untuk pembeli rumah dengan skema pembiayaan sampai dengan 90% dari harga rumah. Pada sistem ini, kita akan membayar rumah dengan cara mencicil tiap bulan kepada pihak bank. Lama cicilan atau tenornya beragam, dan dapat disesuaikan dengan kemampuan bayar masing-masing. Untuk mengajukan KPR, terdapat ketentuan standar yang harus dipenuhi meliputi usia <50 tahun ketika mengajukan permohonan KPR, fotokopi KTP, akta nikah atau cerai, kartu keluarga, surat keterangan WNI (untuk WNI keturunan), serta dokumen terkait rumah yang dijadikan agunan (SHM, IMB, PBB).
  • Tunai atau Cash: merupakan sistem pembayaran yang dilakukan dalam waktu paling lambat satu bulan sejak adanya kesepakatan antara pembeli dan pengembang. Sistem bayar ini memiliki banyak keuntungan, karena biasanya pengembang akan memberikan potongan harga rumah yang menggiurkan (biasanya sekitar 10 – 15%). Selain itu, keuntungan lainnya adalah kita tidak perlu memikirkan beban cicilan tiap bulan, maupun fluktuasi suku bunga pinjaman yang kerap melambung tinggi seperti di sistem bayar KPR.
  • Tunai Bertahap atau Cash Installment:  bila sebelumnya KPR adalah cicilan kepada pihak bank, maka Cash Installment adalah cicilan dalam kurun 6-24 bulan yang dibayarkan langsung kepada pihak pengembang. Sistem bayar ini terbilang cukup efektif karena cicilan tak akan terpengaruh fluktuasi bunga bank. Namun, perlu kamu ketahui juga bahwa pada sistem ini pembeli diwajibkan untuk menyerahkan DP yang jumlahnya cenderung lebih besar atau sekitar 30 – 50% dari harga rumah, tergantung kebijakan pengembang.

3. Tentukan lokasi

Nah, kalau sudah paham kedua hal mendasar sebelumnya, maka Anda bisa menentukan lokasi rumah yang diinginkan. Penentuan lokasi ini dapat dipertimbangkan berdasarkan berbagai aspek, mulai dari pertimbangan atas lokasi yang tidak rawan banjir, memiliki akses yang mudah dan strategis, maupun pertimbangan atas kondisi air, bentuk tanah, hingga besarnya budget yang dimiliki.

Selain itu, cara menentukan lokasi rumah bisa berdasarkan budget yang dimiliki. Dan jangan lupa saat memilih lokasi, pastikan rumah pilihan terdapat akses yang memudahkan Anda atau keluarga, seperti sekolah, tempat ibadah, supermarket, dan akses transportasi yang mudah.

4. Pilih pengembang properti atau developer terpercaya

tips membeli rumah-3

Tahap selanjutnya adalah memilih rumah berdasarkan pengembangnya. Pastikan pihak pengembang atau developer yang dipilih merupakan pihak terpercaya. Hal ini bisa dipastikan dengan menggali informasi seputar track record project sebelumnya, apakah developer memiliki masalah atau terdapat kejanggalan pada proyek hunian yang sudah pernah dibangun.

Bila tidak ada masalah, maka Anda dapat memilih produk hunian dari developer tersebut. Tapi, jangan lupa pastikan kembali produk hunian developer yang Anda pilih memiliki kisaran harga yang sesuai dengan budget yang dimiliki.

5. Tentukan tipe rumah

Pengembang properti umumnya memiliki beberapa produk hunian dengan tipe luas tanah dan bangunan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, tipe rumah yang kini cukup populer adalah tipe 36, 45, 60, dan juga tipe 70. Untuk menentukan tipe rumah yang diinginkan kamu dapat mengecek produk rumah yang disediakan oleh developer pilihan.

tips membeli rumah-2

–> BELI RUMAH VS SEWA, MANAKAH YANG LEBIH BAIK?

6. Pastikan tidak ada kredit macet

Sebelum membeli rumah dengan cara mencicil, pastikan tidak ada kredit yang pembayarannya macet. Apabila seseorang memiliki kredit macet akan lebih sulit mendapatkan approval pinjaman KPR dari bank. Hal ini terjadi karena pihak bank mempertimbangkan kemampuan Anda dalam membayar cicilan.

Selain itu, pihak bank biasanya juga akan memperhitungkan jumlah utang maupun cicilan berjalan  dengan  pendapatan Anda tiap bulannya, dan juga track record kredit macet jika Anda pernah mengalami sebelumnya.

–> Temukan berbagai produk yang Anda inginkan saat ini di Jualo.com secara GRATIS

More
articles