6 Trik Memikat HRD Saat Wawancara Kerja

Date

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

Wawancara kerja masih menjadi momok bagi sebagian orang, apalagi pencari kerja fresh graduate atau yang baru lulus kuliah. Namun, usah kuatir berikut Jualo berikan beberapa tips ampuh wawancara kerja untuk membuat HRD terpikat.

Dalam melamar sebuah pekerjaan di perusahaan, selain CV kamu tentu saja harus melewatkan tahapan interview  dengan pihak HRD atau user. Jika sudah memasuki tahap ini, beberapa faktor sangat penting untuk diperhatikan. Pasalnya, setiap cerita dan gerak-gerik yang ditampilkan olehmu bisa dinilai dalam hati oleh HRD perusahaan yang kamu lamar.

Akan tetapi, momok tersebut akan hilang jika kamu mempraktekkan enam tips ampuh yang sudah disiapkan oleh Jualo berikut ini.

–> Cari Pekerjaan Impian di Masa Pandemi? Ternyata Bukan Hal Mustahil Lho

Cari Tahu Perusahaan yang Dilamar

Ada baiknya, sebelum pergi interview dengan perusahaan yang memberimu kesempatan tersebut, kamu mencari tahu terlebih dahulu mengenainya. Kamu dapat mencoba mengulik bagaimana posisi perusahaan tersebut di industri, siapa pesaingnya, apa keunggulannya, dan bagaimana cara terbaik agar perusahaan tersebut dapat maju lebih baik.

Cobalah untuk meneliti perusahaan tersebut secara mendalam dan menyeluruh sehingga ketika perusahaan menanyakan apa hal yang kamu ketahui tentang mereka, kamu dapat menjawabnya dengan sempurna.

Gunakan Pakaian Sopan yang Sesuai dengan Perusahaan Tersebut

Pakaian yang sopan serta sesuai dengan budaya kantor dapat membantumu dalam memberikan kesan yang baik. Jadi, kamu perlu memikirkan penampilanmu ketika datang interview. Nah, sebaiknya siapkanlah pakaian yang sopan dan sesuai dengan budaya kantor. Jika kantornya memiliki budaya anak muda yang casual, usahakan jangan berpakaian terlalu formal dan kaku.

Namun, jika perusahaan yang mengundangmu interview adalah perusahaan dengan budaya formal, pastikan kamu berpenampilan rapi, dan professional. Ingat, penampilan adalah salah satu hal pertama yang dapat dilihat dan dinilai oleh seorang pewawancara terhadapmu.

Datang Tepat Waktu

Saat kamu akan menghadiri sesi interview usahakan untuk datang lebih awal sekitar lima belas menit lebih awal dari jam yang ditentukan. Dengan datang lebih awal, kamu berusaha untuk berkomitmen dengan jadwal yang ditentukan. Sebaliknya bila kamu kesiangan itu akan mengindikasikan hal yang buruk di mata perekrut.

Oleh karena itu, untuk mempermudah kamu menemukan tempat interview ada baiknya sehari sebelum interview kamu pergi ke lokasi untuk mengetahui letak persisnya tempat itu. Sehingga kamu bisa memprediksi berapa lama akan sampai dari rumah ke lokasi tersebut.

–> Isi Libur Panjang Akhir Tahun di Rumah? Siapa Takut…

Tenang dan Santai

Jika kamu gugup karena ini interview pertamamu, atau karena kamu sangat mengharapkan pekerjaan ini cobalah untuk bersikap lebih santai dan tenang. Kamu dapat menarik napas panjang untuk meredakan degup jantung yang berpacu keras dan membuatmu gugup.

Selain itu, perhatikan juga apakah tanganmu berkeringat atau tidak. Jika tanganmu berkeringat karena gugup, usahakan untuk selalu mengelapnya hingga kering sebelum berjabat tangan. Perhatikan juga saat kamu berjabat tangan dengan pewawancara, lakukan dengan percaya diri dan yakin sehingga mereka dapat menilai kesan yang positif.

Komunikatif dengan Interviewer

Ketika HRD bertanya, jangan memberi jawaban “ya” atau “tidak” saja. Jangan juga menjawab pendek. Sebenarnya, pertanyaan HRD adalah pertanyaan pancingan agar kamu mau menceritakan lebih banyak dari yang ada di CV. Maka dari itu, alangkah baik jika kamu menyampaikan hal-hal yang tidak tertulis di CV lamaran kerja.

Saat bercerita soal organisasi, lanjutkan dengan apa yang kamu peroleh dan prestasimu di sana. Tapi, jangan terlalu banyak juga ya agar HRD tidak bosan!

Bersikap Asertif dan Aktif

Terkadang, kamu mungkin sungkan untuk turut aktif berbicara dalam sesi interview karena khawatir melewati batas sopan. Padahal, ada perbedaan besar antara bersikap sopan dan pasif. Sopan berarti tidak menyela pembicara ketika berbicara, pasif berarti kamu hanya akan berbicara ketika ditanya.

Seharusnya tidak demikian, kamu harus bisa lebih aktif berkontribusi dalam sebuah interview. Cara interview kerja yang baik adalah dengan adanya komunikasi yang baik antara kamu dan pewawancara. Sebab, perlu kamu ingat bahwa interview sama saja dengan percakapan-percakapan lainnya. Hanya saja, sesi ini berfokus pada dirimu dan kelebihanmu yang dapat meyakinkan pewawancara.

–> Resmi Meluncur di Indonesia, Nissan Magnite Dibanderol Mulai Rp 208, 8 Juta

Bersikap asertif dan berkontribusi dalam interview berarti kamu perlu juga mengajukan pertanyaan. Dalam sebuah interview tidak melulu harus pewawancara yang mengajukan pertanyaan padamu. Ada baiknya kamu juga bersikap lebih semangat dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait perusahaan atau pekerjaan yang akan dikerjakan. Dengan begitu perusahaan akan menganggap kamu memang benar-benar tertarik dan ingin bekerja dengan mereka.

Itulah enam tips untukmu dalam menghadapi tahapan wawancara kerja. Selamat mencoba ya teman Jualo…

–> Temukan berbagai produk yang Anda inginkan saat ini di Jualo.com secara GRATIS

More
articles