Mengenal Opticruise Transmission, Teknologi Canggih dari Scania
opticruise transmission

Date

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

Opticruise transmission merupakan transmisi semi otomatis canggih yang digunakan oleh pabrikan bus dan truk asal Swedia, Scania

Pada masa seperti sekarang ini, kemajuan teknologi dalam berbagai industri sangatlah pesat, termasuk industri otomotif. Berbagai inovasi yang baru dan canggih disematkan pada produk kendaraan terbaru, dari berbagai merek kendaraan terkemuka. Tidak hanya kendaraan penumpang, teknologi pada kendaraan komersial pun juga turut bersaing. Salah satunya Opticruise Transmission dari Scania.

Pabrikan kendaraan bus dan truk asal Swedia ini menyematkan teknologi modern pada sistem transmisinya, sehingga dapat mempermudah pengemudi agar dapat berkonsentrasi mengendalikan kendaraan dan fokus kepada lalu lintas.  Tanpa terbagi konsentrasinya untuk mengontrol putaran mesin dan memindahkan persneling.

opticruise transmission- 5

Salah satu PO Bus di Indonesia yang menggunakan sasis Scania

Pengertian Opticruise Transmission

Opticruise adalah transmisi semi-otomatis dari Scania, menggunakan electro-hydraulic sebagai pengendali kopling untuk kehalusan dan kepresisian perpindahan gigi. Basis konstruksi girboks yang digunakan pada Opticruise adalah transmisi manual dengan mekanisme kopling kering.

Bedanya, transmisi manual pada Opticruise dilengkapi dengan modul atau ECU transmisi yang mengatur pompa aktuator sebagai pengganti pedal kopling. Pompa aktuator kemudian akan mengatur solenoid untuk menghasilkan tekanan oli yang memberikan pressure ke kopling untuk perpindahan gigi.

opticruise transmission- 4

Tuas transmisi opticruise model lawas

Pengaturan pompa aktuator dari ECU transmisi disesuaikan dengan ECU mesin, mendeteksi putaran mesin dan torsi optimal dari setiap rasio gigi yang diperlukan.

Modern & Canggih

Teknologi Opticruise Transmission Scania ini ternyata sudah masuk ke dalam generasi ke lima. Dan dalam generasi ke lima nya ini, tuas transmisi pada bus dan truk Scania sudah menyatu dengan tuas retarder yang terletak di kanan kolom setir, dengan bentuknya yang seperti tuas sein.

Pada Opticruise generasi ke lima ini, pengoperasiannya sudah tidak perlu menginjak pedal kopling, sehingga dapat dipastikan pada semua unit Scania yang sudah menggunakan Opticruise genrasi ke lima, sudah tidak ditemukan lagi pedal kopling.

opticruise transmission- 3

Cara pengoperasian transmisi opticruise Scania

Apa yang ditawarkan oleh Opticruise generasi terbaru ?

  • Sistem transmisi otomatis terbaru, menggantikan sistem kopling konvensional dengan pedal kopling.
  • Transmisi otomatis terbaru yang di kontrol dengan sistem electro-hydraulic dengan tingkat kepresisian tinggi.
  • Manoeuvering Mode menyediakan kehalusan dalam mengontrol mesin dan ketika akselereasi awal dengan mengontrol kopling secara baik. Contohnya ketika digunakan saat memasuki kapal feri ataupun saat plesiran.
  • Transmisi otomatis dengan perpindahan gigi yang halus dan cepat, meminimalisir hentakan seperti transmisi otomatis konvensional.
  • Proteksi elektronis yang komperhensif, menjaga penggunaan kampas kopling seminimal mungkin.
  • Scania Opticruise dapat disandingkan dengan Girboks 8 dan 12 kecepatan, dikombinasikan dengan pilihan mesin yang tersedia.
  • Hill Hold (penahan dalam jalan menanjak) sudah menjadi standar kelengkapan. Memudahkan pengemudi mengatur momentum tenaga yang diperlukan ketika menanjak.
  • Tak perlu khawatir kehilangan tenaga saat menanjak, sistem perpindahan gigi terbaru mengupayakan penurunan gigi secara awal jika dibutuhkan saat menanjak.
  • Adaptasi perpindahan gigi secara otomatis mengikuti gaya mengemudi masing-masing pengemudi.

Indikator posisi gigi di layar instrument

  1. R, Reverse (Mundur)
  2. A, Automatic (Perpindahan gigi secara otomatis)
  3. M, Manual (Perpindahan gigi secara manual)
  4. AP/MP, Automatic/Manual Power Mode (Perpindahan gigi secara otomatis/manual dalam mode Power Mode)
  5. Huruf diikuti pada posisi gigi yang sedang digunakan pada display. Contohnya, A12, M12, AP9, MP9.
  6. N, Neutral (Posisi transmisi netral)
  7. Posisi gigi selanjutnya dapat diketahui dalam mode A atau M
  8. Untuk mengetahui masuk Manoeuvring Mode, tandanya adalah pada huruf “m” setelah posisi gigi yang sedang digunakan. Contohnya A1m

Fitur Retarder

Selain fitur tersebut, Scania juga punya fitur canggih lainnya yakni retarder yang berfungsi layaknya rem agar kampas rem tetap awet karena tidak dipaksa bekerja keras. Karena seperti diketahui bersama, bus atau truk yang memiliki bobot sangat berat membutuhkan bantuan rem untuk mengurangi laju.

Pengoperasian Retarder

  1. Tarik tuas kebawah (ada lima posisi) untuk pengereman menggunakan retarder. Exhaust brake ikut digunakan ketika berada pada posisi kelima.
  2. Penggunaan retarder secara otomatis melalui pedal rem : Atur tombol AUT pada tuas ke posisi 1
  3. Ketika penggunaan mode retarder secara otomatis, brake blending digunakan untuk menambah kekuatan pengereman ketika menurunkan posisi gigi atau bahasa gampangnya engine brake effect. Roda rem akan secara otomatis mengaplikasikannya untuk mendapatkan pengereman secara halus.

Hill-Hold (Penahan dalam jalan menanjak)

  1. Bekerja ketika mendaki atau menuruni bukit
  2. Ketika sedang stasioner, roda rem akan mengaplikasikannya sekitar tiga detik ketika mengangkat kaki dari pedal rem. (peringatan audio dan visual akan aktif mengingatkan)
  3. Ketika melepas pedal akselereator / pedal gas, hill-hold tidak akan lepas sampai torsi cukup untuk mencegah kendaraan terbalik.

Salah satu kelebihan dari Opticruise milik Scania ini adalah kontrol elektroniknya mampu menampilkan data yang relatif lengkap. Ada informasi konsumsi bahan bakar, umur kampas rem, kampas kopling, perilaku pengemudi terkait pengereman dan saat pengemudi menginjak pedal gas.

opticruise transmission- 2

Driver dengan mudah semua informasi melalui panel instrumen di dashboard

–> Komparasi Sasis Bus Premium: Scania K410iB vs Mercedes-Benz 2542

Fitur tersebut akan ditampilkan di panel instrumen dan kemudian merekam perilaku pengemudi secara menyeluruh selama perjalanan. Yang lebih hebatnya lagi, data yang terekam lalu disajikan dalam layar berbahasa Indonesia dengan empat parameter. Ada rekaman pemilihan gigi yang juga terkait putaran mesin, antisipasi pengemudi terhadap situasi jalan, pengendalian bus di tanjakan, serta kerja sistem pengereman.

Keempat faktor itu sendiri, berpengaruh pada kinerja konsumsi bahan bakar selama bus beroperasi. Dan tentunya, teknologi transmisi semi-otomatis Opticruise Scania ini semakin memudahkan pengemudi dalam mengendarai armadanya, serta menghemat biaya operasional bagi operator bus.

–> Temukan berbagai produk yang Anda inginkan saat ini di Jualo.com secara GRATIS

More
articles