Lebih Dekat dengan Tokoh Pahlawan Nasional yang Baru
Pahlawan Nasional yang Baru

Date

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

Kini Tokoh Pahlawan Nasional kembali dinobatkan. Pada Kamis, 10 November 2017, Presiden Joko Widodo, menganugerahi 4 tokoh masyarakat Indonesia dengan gelar Pahlawan Nasional yang baru. Keputusan ini tertulis pada Keputusan Presiden Nomor 115/TK/2017 tertanggal 6 November 2017. Keputusan tersebut dibacakan oleh Sekretaris Militer Presiden Marsda Trisno Hendradi.

Keempat tokoh tersebut adalah Prof. Lafran Pane, Tuan Guru Kyai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Majid, Sultan Mahmud Riayat Syah, serta Laksamana Malahayati. Dengan adanya tambahan empat tokoh tersebut, maka Pahlawan Nasional pun kini berjumlah 173 orang.

Untuk itu, ada baiknya jika mengenal lebih dekat keempat Pahlawan Nasional yang baru tersebut. Jangan sampai kasus gambar pahlawan di Mata Uang Kertas Indonesia yang baru terjadi kembali. Mari berkenalan.

Prof. Drs. Lafran Pane

Pahlawan Nasional yang Baru
Source: Wikipedia

Profesor yang satu ini merupakan salah satu dari pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Lafran Pane lahir di Padang Sidempuan, 5 Februari 1922.Ia merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Dilansir dari republika.com, alasan Lafran Pane dijadikan salah satu Pahlawan Nasional karena beliau dinilai memberikan efek besar dalam penciptaan kader-kader bangsa yang begitu masif dan keteladanan yang komplet.

Meski lahir di Sumatera, namun perjuangan Lafran Pane banyak dilakukan di Yogyakarta. Oleh karena itu, beliau pun dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid

Pahlawan Nasional yang Baru
Source: Wikipedia

Tokoh pahlawan Nasional yang satu ini merupakan Pahlawan Nasional yang berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Beliau merupakan seorang ulama dan pendiri dari Nahdlatul Wathan, sebuah organisasi massa Islam terbesar di pulau tersebut. Kiai Zainuddin sendiri dianggap layak menjadi Pahlawan Nasional karena sosoknya yang selalu memperjuangkan nilai-nilai nasionalisme untuk kemerdekaan Indonesia.

Muhammad Zianuddin Abdul Majid sendiri wafat pada 21 Oktober 1997, pada usia 99 tahun.

Sultan Mahmud Riayat Syah

Pahlawan Nasional yang satu ini merupakan raja kedelapan dari Kesultanan Melaka. Beliau dikenal dengan keberaniannya dalam berjuang. Konsistensi jiwa dan semangat kebangsaannya yang tinggi sangat patut dicontoh.

Gelar Pahlawan Nasional diberikan kepada Sultan Mahmud Riayat Syah, karena dirinya dianggap telah berjuang dan mengangkat senjata untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Raja yang wafat pada 1528 tersebut, merupakan Pahlawan Nasional yang berasal dari Kepulauan Riau.

Laksamana Malahayati

Pahlawan Nasional yang Baru
Source: Wikipedia

Dari keempat Pahlawan Nasional yang baru dinobatkan, Laksmana Malahayati merupakan satu-satunya tokoh wanita. Sosok yang lahir dengan nama Keumalahayati tersebut, merupakan Pahlawan Nasional yang berasal dari Daerah Istimewa Aceh. Malahayati menjabat sebagai Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah untuk Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV, pada 1585-1604.

Salah satu keberaniannya yang paling mencolok adalah ketika beliau berhasil mengalahkan Cornelis de Houtman dalam pertarungan satu lawan satu di geladak kapal laut. Peristiwa itu yang kemudian membuatnya diberi gelar Laksamana.

Sebelum dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional, nama Malahayati sudah diabadikan untuk sebuah pelabuhan di Teluk Krueng Raya, Aceh Besar, dan untuk sebuah kapal perang berjenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali.

Nah, itu tadi adalah empat Pahlawan Nasional Indonesia yang baru. Semoga dengan adanya informasi ini, kamu jadi bisa lebih mengenal mereka, ya. Artikel ini sendiri dibuat dalam rangka merayakan Hari Pahlawan Nasional 2017. Dimana pesan Perkokoh Persatuan untuk Membangun Negeri perlu ditanamkan untuk kemajuan dan kesejahteraan Bangsa Indonesia.

Kalau kamu masih ingin tahu lebih banyak tentang pahlawan-pahlawan Indonesia, tidak ada salahnya untuk membaca kembali buku sejarah lengkap Indonesia. Beli buku sejarah online sudah mudah untuk dilakukan juga, kok. Satu hal yang penting untuk diingat adalah kenali Pahlawan Nasionalmu.

More
articles